Cara Sehat Menaikkan Berat Badan

Saya termasuk orang yang susah gemuk. Banyak yang memberi saran supaya banyak makan. Tapi sebanyak apapun makannya, tetap saja kurus. Sepertinya di dalam perut ini ada lubang hitamnya, sering saya dan adik saya bercanda begitu karena kami tiga bersaudara kurus dan jangkung. Lagipula, saya tidak ingin banyak makan lalu kelebihan kalori dan menumpuk lemak. Lebih baik kalau massa otot yang ditambah.

Kira-kira bulan Agustus 2016, saya mulai cari-cari informasi di internet tentang olahraga yang cocok untuk menaikkan berat badan. Lalu, ketemulah sebuah website Popsugar yang banyak berisi tentang kebugaran, khususnya untuk wanita. Ada video-video maupun artikel-artikel panduan. Di website itu saya mengisi angket untuk menemukan video yang cocok. Dari beberapa pilihan yang disarankan, saya memilih 20-minute bodyweight workout sebagai video latihan saya yang pertama. Maka, dimulailah perjalanan olahraga rutin saya.

Seminggu pertama melakukan bodyweight workout rasanya sangat luar biasa. Badan pegal-pegal sampai susah tidur, tapi saya nikmati saja. Minggu berikutnya pegal-pegal semakin berkurang, tidur pun lebih nyenyak. Gerakan-gerakan workout juga terasa lebih mudah dilakukan.

Banyak video lain dari Popsugar yang saya unduh. Ketika sudah bosan dengan sesi latihan yang satu, saya coba yang lain. Selain itu, saya juga melakukan beberapa tantangan, di antaranya: 30-Day Push Up Challenge, 30-Day Squat Challenge, dan 2-Week Plank Challenge. Ternyata menyenangkan. Tantangan yang paling susah adalah plank. Pada awalnya saya tidak sanggup melakukan side plank dalam waktu 10 detik, sebelah kaki yang diangkat rasanya hampir kram. Jadi, saya ulangi terus di hari berikutnya sampai benar-benar bisa menahan selama 10 detik. Hingga akhirnya semua tantangan berhasil saya lakukan! Yay!

Semua latihan saya lakukan di rumah tanpa peralatan khusus. Namanya saja bodyweight workout, jadi hanya mengandalkan beban tubuh. Itu saja rasanya sudah berat, haha. Saya hanya membeli matras sebagai alas melakukan latihan supaya lebih nyaman.

Dari informasi yang saya baca, 3 bulan pertama dalam melakukan olahraga rutin itu adalah masa yang sangat penting. Apabila kita bisa melakukan latihan selama 3 bulan secara konsisten, maka untuk selanjutnya hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang akan terus kita lakukan. Jadi, selama 3 bulan pertama latihan, saya terus mengingat-ingat informasi tersebut.

Saya rutin latihan 5-6 kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit sampai 1 jam setiap kali latihan dan sangat menikmati setiap sesinya. Saya berhasil melalui masa “kritis” 3 bulan dan terus melakukan olahraga rutin hingga sekarang. Rasanya ada yang kurang kalau tidak berolahraga.

Selain latihan yang meningkatkan kekuatan dan mengencangkan otot, saya juga melatih fleksibilitas tubuh yang dimulai sekitar bulan November 2016. Untuk latihan fleksibilitas ini saya mengikuti panduan dari praktisi yoga di instagram. Langkah-langkahnya mudah diikuti oleh pemula seperti saya—yang sama sekali tidak fleksibel. (Saya akan buat artikel khusus untuk latihan fleksibilitas kapan-kapan)

Di samping berolahraga, asupan nutrisi juga perlu mendapat perhatian. Sebelumnya saya makan tiga kali sehari dan kadang-kadang jajan. Setelah menjalani olahraga rutin, saya tetap makan tiga kali sehari dengan menambah porsi karbohidrat dan protein, dua kali snack (minimal satu kali), dan minum susu yang berprotein tinggi. Intinya, menambah asupan karbohidrat dan protein.

Mari kembali ke tujuan awal saya berolahraga yaitu untuk menaikkan berat badan. Apakah tercapai? Tentu saja. Berat badan awal saya di tahun 2016 sebelum mulai berolahraga rutin adalah sekitar 47 kg. Di akhir tahun 2018 menjadi sekitar 50 kg. Tinggi badan saya 160 cm, maka berat badan ideal sudah tercapai. Yay!

Namun, saat menjalani latihan, saya tidak terlalu memikirkan tentang berat badan. Ada banyak manfaat yang didapat dengan berolahraga rutin. Manfaat yang saya sendiri rasakan adalah stres berkurang, badan lebih bugar, dan tidur lebih nyenyak. Hal-hal tersebut yang paling saya nikmati, sedangkan ukuran maupun bentuk tubuh yang ideal adalah bonus. Jadi, buat saya tidak masalah jika progress kenaikan berat badan tidak cukup cepat, dan setelah tercapai tidak menghentikan saya untuk terus berolahraga rutin.

Yuk, rajin olahraga :)

 

Tinggalkan komentar